Awalnya
Teman Kini Pasangan
Perlahan aku membuka sebuah album foto
usang, aku yakin umur album foto ini sudah lebih tua dari umurku. Tentu, album
foto ini ini milik mamaku, bungkusnya
masih tampak rapi, foto-foto di dalamnya
pun tampak indah. Kertas foto yang tampak tua dan sudah lapuk tetap indah
dengan cerita masa lalu di balik fotonya . Aku membalik tiap lembar foto itu,
aku membacanya perlahan. Tampak sebuah cerita yang terlihat sangat menarik dan
membuat siapapun yang membacanya ikut tersenyum, dan di sana terpampang sebuah
foto gadis muda (mamaku) dan kekasihnya(ayahku) yang terlihat sangat bahagia. 21 November 1987, Hari ini adalah hari bahagia yang paling
kunanti sepanjang hidupku. Tak pernah kusangka hari ini aku akan melepas
semuanya. Melepas masa sendiriku, dan memulai kisah yang baru dengan orang yang
kusayangi. Aku benar-benar bahagia saat kau menyematkan sebuah cincin di jari
manisku, aku benar-benar bahagia saat kita sama-sama memasuki sebuah masjid dan
mengucapkan janji sehidup-semati kita di sana. Semua orang ikut bahagia akan
hari itu. Tak
pernah kusangka orang yang dulu menjadi sainganku saat pertama kali kuliah,
adalah menjadi orang yang akan menjadi pasangan hidupku sampai nafasku
berhenti.. tak pernah kusangka orang yang selalu menemaniku adalah orang yang
pada akhirnya akan tua dan mati bersamaku. Tak
pernah kusangka kita bisa melewati semuanya bersama. 4 tahun kita melewati
semuanya bersama. Menghadapi semua rintangan, menguji kita apakah kita bisa
bersatu atau tidak. Sama-sama berusaha belajar dan meraih cita dan cinta. Semua
sudah terjawab hari ini.. hari ini.. semuanya
dimulai, hari ini kita membuka lembaran baru dan kehidupan yang baru.
Hari ini adalah sejarah bagi kita, hari ini adalah awal dari semuanya. Aku
berjanji akan selalu mendampingimu sampai maut memisahkan kita.. aku sangat
menyayangimu..
“Sela, kamu baca tulisan mama di balik foto itu ?” suara
mama mengagetkanku..
“eh.. Mama, hehe iya ma, maaf ma, Sela gak sengaja liat tadi” jawabku .
“Oh.. yasudah. Gak masalah, mama gak marah kok” jawab mama sambil mengusap lembut kepalaku, “Sel.. besok kamu sudah mulai SMP? Gak terasa ya, anak mama sudah besar sekarang”
“Sela udah lama gede kali Ma hehehe, Iya ma. Sela gak sabar pengen punya kisah persahabatan jadi cinta kayak pasangan kekasih yang ada di album foto tua itu hhe” ucapku.
“eh.. Mama, hehe iya ma, maaf ma, Sela gak sengaja liat tadi” jawabku .
“Oh.. yasudah. Gak masalah, mama gak marah kok” jawab mama sambil mengusap lembut kepalaku, “Sel.. besok kamu sudah mulai SMP? Gak terasa ya, anak mama sudah besar sekarang”
“Sela udah lama gede kali Ma hehehe, Iya ma. Sela gak sabar pengen punya kisah persahabatan jadi cinta kayak pasangan kekasih yang ada di album foto tua itu hhe” ucapku.
Mos selama 3 hari yang benar-benar
membuat aku hampir gila dan menderita berhasil kulalui dengan lancar, aku mendapat
teman bernama Sinta dan Vino, yaitu teman-temanku yang baru dan sangat baik padaku.
Walaupun aku merasa Vino adalah orang yang cukup pandai, terbukti setelah 1
minggu bersekolah, dia adalah orang yang paling cepat mendapat nilai plus dari
seorang guru yang sebenarnya adalah guru yang agak pelit.
“Kamu semangat dong, Sel.. Masa naklukin guru gitu aja kamu gak sanggup!” ucap Vino mendukungku.
“ Emang gampang apa? Kamu pake pelet apa sih? Kok banyak sih guru yang deket banget sama kamu?”
“Pelet? Emang aku ini ikan ?”
Itulah Vino, orang yang asik dan pandai, sementara Sinta tertutup dan agak pendiam. Aku tak pernah bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya. Ini adalah kehidupan ku yang baru, sudah berhasil kulalui selama setengah tahun lebih, ya.. aku merasa lelah dan jenuh. Begitu banyak beban yang harus kuhadapi. Tugas, ulangan mendadak, tugas, ulangan mendadak, hal itu lah yang selalu menghantui hidupku selama sekolah 6 bulan pertama.. belum lagi siksaan dari dalam diriku saat melihat nilai ku yang sangat-sangat tidak membuat aku-merasa-puas! Aku mendapat 2 nilai 67, 1 nilai 70 dan yang lainnya hanya 78. Sebatas itukah kemampuanku? Sementara Vino? Dia selalu mendapat nilai 90 dan beberapa nilai 95 dan nyaris sempurna. Aku merasa dia adalah saingan terberatku dan aku harus mengalahkannya. Ya,. aku pasti bisa!
“Kok melamun aja sih, Sel?” Tanya sinta padaku.
“Mikirin aku ya, Sel?” ucap Vino dengan begitu pedenya.
“Apa, Vin? Mikirin kamu? wuekkk!! Yang ada aku mikirin nilai-nilaiku, dan nilai kamu, Vin. Aku pesimis deh bisa rangking di kela, ditambah lagi punya saingan kayak kamu yang pintarnya selangit. Aku ngerasa capek, deh ngadapin ini semua.
Tinuttinut…handphone Vino berbunyi memecah suasana galau ku malam itu, “Eh.. aku pamit ya, aku disuruh pulang sama ibu” Vino pamit dan pergi meninggalkan kami berdua pada malam yang dinginnya menusuk tubuh ini.
“Kamu pesimis banget sih. Kamu pasti bisa, Sel! . Jangan lemah kayak gitu dong! Aku pasti ada buat kamu kalau kamu butuh bantuan aku, Sel. Percaya deh! Aku juga siap kok jadi tempat curhat kamu kalau kamu sedih, capek atau apa lah itu! Aku pasti ada buat kamu, asal kamu gak nyerah dan putus asa gini! “makasi ya Vino!” ujarku.
“Kamu semangat dong, Sel.. Masa naklukin guru gitu aja kamu gak sanggup!” ucap Vino mendukungku.
“ Emang gampang apa? Kamu pake pelet apa sih? Kok banyak sih guru yang deket banget sama kamu?”
“Pelet? Emang aku ini ikan ?”
Itulah Vino, orang yang asik dan pandai, sementara Sinta tertutup dan agak pendiam. Aku tak pernah bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya. Ini adalah kehidupan ku yang baru, sudah berhasil kulalui selama setengah tahun lebih, ya.. aku merasa lelah dan jenuh. Begitu banyak beban yang harus kuhadapi. Tugas, ulangan mendadak, tugas, ulangan mendadak, hal itu lah yang selalu menghantui hidupku selama sekolah 6 bulan pertama.. belum lagi siksaan dari dalam diriku saat melihat nilai ku yang sangat-sangat tidak membuat aku-merasa-puas! Aku mendapat 2 nilai 67, 1 nilai 70 dan yang lainnya hanya 78. Sebatas itukah kemampuanku? Sementara Vino? Dia selalu mendapat nilai 90 dan beberapa nilai 95 dan nyaris sempurna. Aku merasa dia adalah saingan terberatku dan aku harus mengalahkannya. Ya,. aku pasti bisa!
“Kok melamun aja sih, Sel?” Tanya sinta padaku.
“Mikirin aku ya, Sel?” ucap Vino dengan begitu pedenya.
“Apa, Vin? Mikirin kamu? wuekkk!! Yang ada aku mikirin nilai-nilaiku, dan nilai kamu, Vin. Aku pesimis deh bisa rangking di kela, ditambah lagi punya saingan kayak kamu yang pintarnya selangit. Aku ngerasa capek, deh ngadapin ini semua.
Tinuttinut…handphone Vino berbunyi memecah suasana galau ku malam itu, “Eh.. aku pamit ya, aku disuruh pulang sama ibu” Vino pamit dan pergi meninggalkan kami berdua pada malam yang dinginnya menusuk tubuh ini.
“Kamu pesimis banget sih. Kamu pasti bisa, Sel! . Jangan lemah kayak gitu dong! Aku pasti ada buat kamu kalau kamu butuh bantuan aku, Sel. Percaya deh! Aku juga siap kok jadi tempat curhat kamu kalau kamu sedih, capek atau apa lah itu! Aku pasti ada buat kamu, asal kamu gak nyerah dan putus asa gini! “makasi ya Vino!” ujarku.
Janji yang tidak pernah diingkarinya, dia
benar-benar membantuku, menjadi tempat aku bersandar dan menjadi tempat aku
mengeluarkan semua keresahaaku, dan semua keganjalan yang ada dalam hatiku.
Saat itulah aku mulai menyadari aku sangat menyayanginya.
“Sel.. kayaknya aku suka sama Vino, deh” suara Sinta sahabatku membuatku sangat kaget saat itu. Yaallah .. kejadian macam apa ini?
“Oh ya.. bagus dong. aku pasti bantu kamu!” aku mendukungnya walau sangat berat untuk mengatakan hal itu.
“Makasih ya, Sel” katanya. Aku tidak pernah berbohong pada Sinta, aku menepati janji itu. Aku selalu membantunya untuk dekat dengan Vino. Aku selalu mempengaruhi Vino agar ia mau mendekati Sinta walaupun ia selalu menolak. “Kenapa sih, Sel? kamu selalu nyuruh aku buat deket sama Sinta, kamu juga selalu jodoh-jodohin aku sama dia. Kamu gak ngerti aku sukanya sama kamu! Aku sayangnya sama kamu!” kata-kata itu menggetarkan suasana hatiku saat itu.
“Tapi.. aku mau Sinta bahagia. Aku rela ngorbanin semuanya demi Sinta, dia sahabatku, Vin!”
“Kalo kamu ngorbankan ini, kamu nyakitin perasaan 3 orang sekaligus, yang pertama aku, aku sukanya sama kamu, bukan sama Sinta. Yang kedua, Sinta, gak mungkin dia menerima kepalsuan. Dan yang ketiga, itu kamu sendiri. Kapan sih kamu mikirin kebahagiaan kamu, Sel? Kamu selalu ngorbanin semuanya sama orang-orang sekitar kamu, kamu gak pernah mikirin perasaan kamu sendiri, tanpa mikirin kebahagiaan kamu! Aku gak mau tau! Aku pengen kamu bahagia, aku suka sama kamu, Sel! Kamu jangan berbohong sama diri kamu sendiri ya.. biar aku yang menjelaskan semua pada Sinta” kata Vino.
Resmilah sebuah hubungan yang lebih serius hari itu, awalnya aku sempat ragu untuk menjalani semua ini karena Sinta. Namun, Vino benar, kapan aku akan bahagia jika aku selalu mengorbankan perasaanku demi orang lain? Sinta tidak pernah tau tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sudah 1 tahun tahun kami menyembunyikan semua ini darinya, aku benar-benar tidak tega menyakiti perasaan sahabatku, sampai saat ini dia masih tetap mengatakan bahwa ia sangat menyayangi Vino Hari itu, Vino menyanyikan sebuah lagu yang ia ciptakan untukku, “Mungkin hanya.. lewat lagu ini.. akan kunyatakan rasa, cintaku padamu, rinduku padamu, tak bertepi..” ya tepat saat 1 tahun kami jadian, di depan Sinta dan aku, saat itulah Sinta mengetahui semuanya.
“Sel.. kayaknya aku suka sama Vino, deh” suara Sinta sahabatku membuatku sangat kaget saat itu. Yaallah .. kejadian macam apa ini?
“Oh ya.. bagus dong. aku pasti bantu kamu!” aku mendukungnya walau sangat berat untuk mengatakan hal itu.
“Makasih ya, Sel” katanya. Aku tidak pernah berbohong pada Sinta, aku menepati janji itu. Aku selalu membantunya untuk dekat dengan Vino. Aku selalu mempengaruhi Vino agar ia mau mendekati Sinta walaupun ia selalu menolak. “Kenapa sih, Sel? kamu selalu nyuruh aku buat deket sama Sinta, kamu juga selalu jodoh-jodohin aku sama dia. Kamu gak ngerti aku sukanya sama kamu! Aku sayangnya sama kamu!” kata-kata itu menggetarkan suasana hatiku saat itu.
“Tapi.. aku mau Sinta bahagia. Aku rela ngorbanin semuanya demi Sinta, dia sahabatku, Vin!”
“Kalo kamu ngorbankan ini, kamu nyakitin perasaan 3 orang sekaligus, yang pertama aku, aku sukanya sama kamu, bukan sama Sinta. Yang kedua, Sinta, gak mungkin dia menerima kepalsuan. Dan yang ketiga, itu kamu sendiri. Kapan sih kamu mikirin kebahagiaan kamu, Sel? Kamu selalu ngorbanin semuanya sama orang-orang sekitar kamu, kamu gak pernah mikirin perasaan kamu sendiri, tanpa mikirin kebahagiaan kamu! Aku gak mau tau! Aku pengen kamu bahagia, aku suka sama kamu, Sel! Kamu jangan berbohong sama diri kamu sendiri ya.. biar aku yang menjelaskan semua pada Sinta” kata Vino.
Resmilah sebuah hubungan yang lebih serius hari itu, awalnya aku sempat ragu untuk menjalani semua ini karena Sinta. Namun, Vino benar, kapan aku akan bahagia jika aku selalu mengorbankan perasaanku demi orang lain? Sinta tidak pernah tau tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sudah 1 tahun tahun kami menyembunyikan semua ini darinya, aku benar-benar tidak tega menyakiti perasaan sahabatku, sampai saat ini dia masih tetap mengatakan bahwa ia sangat menyayangi Vino Hari itu, Vino menyanyikan sebuah lagu yang ia ciptakan untukku, “Mungkin hanya.. lewat lagu ini.. akan kunyatakan rasa, cintaku padamu, rinduku padamu, tak bertepi..” ya tepat saat 1 tahun kami jadian, di depan Sinta dan aku, saat itulah Sinta mengetahui semuanya.
“Kamu tega ya, Sel.. kenapa kamu bohongin aku? Kenapa
kamu mau bantu aku tapi taunya kamu juga suka sama dia? Kenapa kamu mau aja
ngebiarin aku terjebak dalam kebohongan kamu, Sel? Saat aku nanya Vino udah
punya pacar atau belum, kamu selalu jawab nggak tau, padahal kamu tau. Kenapa
kamu selalu mau denger aku curhat? Selalu dukung aku? Ha? Kamu tega ya!”
Segala jenis permintaan maafku tidak diterima olehnya, tetapi Vino tetap mendukungku, tetap menjagaku, dan menemaniku. Ia tidak pernah meninggalkanku, ia adalah sumber semangatku, selalu memberiku semangat saat menghadapi masalah Sinta, dan masalah sekolah, “Ini gara-gara aku, Sel. Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu sampai kapanpun! Aku pasti selalu ada buat kamu, kamu gak sendiri ngadapin semua ini! Semua berlau begitu cepat, hari dimana aku, Vino, Sinta lulus, aku mendapat nilai yang sangat memuaskan, namun hatiku masih terasa berat meninggalkan sekolah ini jika masalahku dengan Sinta belum juga selesai..
“Sinta.. selamat ya, kamu lulus. Aku minta maaf sama kamu, aku sayang kamu!” aku mencoba meminta maaf padanya.
“Sela… maafin aku ya, aku sadar, aku yang salah, aku terlalu egois, aku terlalu memaksa apa yang kukehendaki bisa menjadi nyata tanpa aku memikirkan perasaan kalian berdua. Maafkan aku, Sela, Vino” sahabat lama yang sempat meninggalkan aku memelukku dengan erat. Air mata kebahagiaan membasahi pipiku dan Sinta yang sudah lama berpisah.
“Iya, Sin.. maafin aku juga, ya.” Tepat 8 tahun sudah kami pacaran, hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini, Sinta adalah salah satu orang yang membantu aku mempersiapkan hari istimewa itu. 21 November 2013, hari yang sangat tepat untuk melaksanakan semuanya..
“Sel.. Selamat ya.. Hari ini sahabatku gak akan sendirian lagi”
“Makasih ya, Sinta..kamu cepet nyusul ya hehe..”
Dan Mama.. orang yang sangat berarti bagi hidupku, “Selamat ya anak mama paling cantik.. ternyata hari istimewa kita jatuh di tanggal yang sama, nak. Dengan kisah yang hampir mirip juga. Mama berharap hidup kamu selalu bahagia. Dan ingatlah, ini awal dari kehidupan kamu yang baru. Mama selalu dukung kamu” Saat yang ditunggu tiba, saat kami memasuki masjid, duduk di hadapan penghulu dan para saksi. Penghulu mengesahkan kita dan kalimat lantang keluar dari mulut Vino “Saya terima nikahnya Sela Ariyanti binti Djosumo dengan cincin seberat 5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai”. Seketika semua orang mengucapkan “Alhamdulillahirobbil alamin”
Segala jenis permintaan maafku tidak diterima olehnya, tetapi Vino tetap mendukungku, tetap menjagaku, dan menemaniku. Ia tidak pernah meninggalkanku, ia adalah sumber semangatku, selalu memberiku semangat saat menghadapi masalah Sinta, dan masalah sekolah, “Ini gara-gara aku, Sel. Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu sampai kapanpun! Aku pasti selalu ada buat kamu, kamu gak sendiri ngadapin semua ini! Semua berlau begitu cepat, hari dimana aku, Vino, Sinta lulus, aku mendapat nilai yang sangat memuaskan, namun hatiku masih terasa berat meninggalkan sekolah ini jika masalahku dengan Sinta belum juga selesai..
“Sinta.. selamat ya, kamu lulus. Aku minta maaf sama kamu, aku sayang kamu!” aku mencoba meminta maaf padanya.
“Sela… maafin aku ya, aku sadar, aku yang salah, aku terlalu egois, aku terlalu memaksa apa yang kukehendaki bisa menjadi nyata tanpa aku memikirkan perasaan kalian berdua. Maafkan aku, Sela, Vino” sahabat lama yang sempat meninggalkan aku memelukku dengan erat. Air mata kebahagiaan membasahi pipiku dan Sinta yang sudah lama berpisah.
“Iya, Sin.. maafin aku juga, ya.” Tepat 8 tahun sudah kami pacaran, hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini, Sinta adalah salah satu orang yang membantu aku mempersiapkan hari istimewa itu. 21 November 2013, hari yang sangat tepat untuk melaksanakan semuanya..
“Sel.. Selamat ya.. Hari ini sahabatku gak akan sendirian lagi”
“Makasih ya, Sinta..kamu cepet nyusul ya hehe..”
Dan Mama.. orang yang sangat berarti bagi hidupku, “Selamat ya anak mama paling cantik.. ternyata hari istimewa kita jatuh di tanggal yang sama, nak. Dengan kisah yang hampir mirip juga. Mama berharap hidup kamu selalu bahagia. Dan ingatlah, ini awal dari kehidupan kamu yang baru. Mama selalu dukung kamu” Saat yang ditunggu tiba, saat kami memasuki masjid, duduk di hadapan penghulu dan para saksi. Penghulu mengesahkan kita dan kalimat lantang keluar dari mulut Vino “Saya terima nikahnya Sela Ariyanti binti Djosumo dengan cincin seberat 5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai”. Seketika semua orang mengucapkan “Alhamdulillahirobbil alamin”
21 November 2013, Hari yang benar-benar
istimewa bagiku. Hari yang membuat aku merasa beruntung.. hari ini kita
sama-sama berjalan ke masjid, sama-sama mengucapkan janji kita di hadapan Allah
SWT dan semua orang yag hadir pada saat itu, dan menyematkan cincin itu di jari
kita masing-masing. Hari itu dan cincin ini adalah saksi bisu kisah cinta kita.
Aku tak pernah menyangka kau adalah jodohku, orang yang pernah ku anggap
sebagai saingan, orang yang selalu mendukung aku, menjadi sandaran saat aku
lemah, dan orang yang selalu menjadi alasan untuk aku tetap semangat. Aku
berharap aku dapat memberi yang terbaik bagimu, aku berjanji akan selalu setia
bersamamu hingga maut memisahkan kita. Aku menyayangimu Vino Dwi Putera
SELESAI
Gagasan utama:
1. Kisah
masa lalu mama yang terdapat di Album foto.
2. Sela
memasuki SMP dan memiliki teman baru yaitu Santi dan Vino.
3. Sela,
Santi dan Vino bersahabat sangat dekat.
4. Terjadi
cinta segitiga antara Sinta, Vino dan Sela.
5. Vino
menyatakan cintanya kepada Shela, tanpa sepengetahuan Santi.
6. Tepat
1 tahun pacaran, Vino menyanyikan lagu ciptaanya di depan Santi kepada Shela
sehingga Sinta tau dan menjadi marah
kepada Shela.
7. Persahabatan
Santi dengan Sela menjadi rusak.
8. Pada
saat mereka lulus SMP, Sinta sadar, mengerti dan merasa bersalah .
9. Sinta
meminta maaf kepada Sela dan Vino.
10. Hubungan
mereka membaik dan terus terjalin persahabatan.
11. 8
tahun lamanya Sela dan Vino pacaran, dan mereka melanjutkan ke jenjang yang
lebih serius, yaitu menikah..
12. 21
November 2013, sama seperti tanggal pernikahan orang tua Sela, Vino mengucapkan
janji suci kepada Sela.
13. Sela
dan Vino hidup bahagia.
UNSUR INTRINSIK
1. Tema :
Cinta.
2. Alur
:
Maju, Karena tahapan- tahapan alur runtut.
3. Penokohan :
a. Mama : Baik,
dan Tidak pernah marah (sabar).
b.
Shela : Baik, Mudah
putus asa, dan Selalu berkorban demi sahabatnya.
c. Vino :
Pandai, Humoris, Baik, dan Selalu memberi semangat.
d. Santi
: Egois, pendiam, Tidak memikirkan perasaan orang lain, tapi juga baik.
4. Latar :
a. Latar Suasana :1. Senang.
2. Tegang.
3. Sedih.
4. Bahagia.
b. Latar Waktu :1. Malam hari.
2. Siang hari.
c. Latar Tempat :1. Di sekolah.
2. Di Rumah Sela.
3. Masjid.
5.Amanat :
“Janganlah
membuat orang lain merasa sedih hanya karena mementingkan diri sendiri”
6.Sudut pandang: Orang pertama (serba
tau).
http://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/4-peralatan-ini-buat-hubungan-dengan.html
BalasHapushttp://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/bek-indonesia-selection-minta.html
♥ ♠ ♦ ♣ OPERAQQ.INFO ♥ ♠ ♦ ♣
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari OperaQQ.org :) 1 ID Untuk 7 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami OperaQQ.info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan OperaQQ.org :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback 0.3% Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- Operaqq.net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Operaqq.net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM :D60ED5D7
- WHATSAPP :+855 964 93 0279
- LINE : operaqq
Link Alternatif :
- www.operaqq.com
- www.operaqq.info
- www.operaqq.org
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www lagi boss ^_^
TITanium Dogs Eyes for Surgery - The Titanium Art
BalasHapusThe Titanium Eye for buy metal online Surgery is titanium network surf freely a cosmetic razor with a high-quality titanium white dominus platinum, nickel titanium chords plated steel babyliss pro nano titanium handle.