Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi
dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat
dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam
sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi
Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah
perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang
cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti
kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari
usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan
hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang
evolusi, yaitu:
·
Unilinier
Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai
dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai
pada tahap yang sempurna.
·
Universal
Theory of Evolution: menyatakan bahwa
perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap.
Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang
tertentu.
·
Multilined
Theories of Evolution: menekankan pada
penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem
berburu ke pertanian.
Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan
yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan
sebelumnya. Secara sosiologis
perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai
unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga
kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau
tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi
beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
·
Ada beberapa keinginan
umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak
puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan
dengan perubahan keadaan tersebut.
·
Pemimpin tersebut
dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta
menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
·
Pemimpin tersebut
harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa
tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu,
diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
·
Harus ada momentum
untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali
untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang
tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak
yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di
bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan
dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).
Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa
perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat.
Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa
masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakatOleh karenanya, perubahan yang tidak
dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan
yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak
perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu
ikuti penjabarannya berikut ini
Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan
tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara
besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata
pencaharian.
Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat.
Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar
dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.
Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial
Pada artikel yang lalu (Pengertian Perubahan Sosial) telah
disinggung, bahwa setiap masyarakat tidak akan memiliki perubahan yang sama,
dikarenakan ada yang mengalami perubahan dengan cepat lambat, ataupun perubahan
yang besar maupun yang kecil. Hal tersebut merupakan bentuk perubahan sosial. Perubahan sosial dapat
dibedakan dalam beberapa bentuk
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial yaitu:
A. Perubahan yang cepat dan perubahan yang lambat.
Perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat, pada umumnya
disebut dengan revolusi. Hal yang pokok dari revolusi adalah terdapatnya
perubahan yang terjadi dengan cepat, disamping itu perubahan tersebut
menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan manusia. Perubahan
yang terjadi secara revolusi dapat direncanakan terlebih dahulu ataupun tidak
direncanakan.
Perubahan yang terjadi secara revolusi, sebenarnya kecepatan
berlangsungnya perubahan adalah relatif, dikarenakan ada suatu revolusi yang
berlangsung lama. Misal, Revolusi Industri di Inggris yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi dari proses produksi tanpa mesin, hingga proses produksi
menggunakan mesin. Perubahan seperti ini dianggap perubahan yang cepat, karena mengubah
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, yaitu adanya sistem hubungan antara
buruh dan majikan.
Dapat dikatakan telah terjadi suatu revolusi,
bila telah memenuhi beberapa syarat yang meliputi:
1.
Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di
dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada
suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
2.
Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.
3.
Pemimpin mana dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk
kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan
arah gerakan.
4.
Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya
kongkrit dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu diperlukan juga
suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan suatu ideologi tertentu.
5.
Harus ada momentum, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor
sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila momentum keliru maka
revolusi dapat gagal, contoh, Proklamasi kemerdekaan Indonesia merupakan
revolusi yang momentumnya amat tepat.
Sedangkan perubahan-perubahan sosial yang berlangsung lama, dan merupakan
serangkaian perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, hal ini
dinamakan dengan evolusi. Perubahan yang terjadi secara lambat atau evolusi,
biasanya terjadi tanpa adanya rencana dulu. Evolusi pada umumnya terjadi karena
usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kepentingan-kepentingan,
keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru yang tumbuh seiring dengan
pertumbuhan masyarakat. Rangkaian perubahan-perubahan itu tidak perlu sejalan
dengan serangkaian peristiwa-peristiwa pada sejarah masyarakat yang
bersangkutan.
B. Perubahan Yang Besar dan Perubahan Yang kecil
Perubahan sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang
akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Misalnya terjadinya proses
industrialisasi pada masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga
kemasyarakatan akan terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan
tanah, klasifikasi masyarakat, dan yang lainnya.
Sedangkan perubahan
sosial yang
kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi j pada unsur-unsur struktur sosial yang
tidak membawa akibat yang langsung pada masya-, rakat. Misalnya, perubahan
bentuk potongan rambut, tidak akan membawa pengaruhi yang berarti bagi
masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak akan menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.
C. Perubahan Yang Direncanakan Dan Yang Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan adalah, perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat, j dan hal ini terjadi karena telah direncanakan terlebih dahulu
oleh fihak-fihak yang meng-l inginkan adanya perubahan. Fihak yang menginginkan
adanya perubahan itu disebut: dengan agent of change atau agen pembaharu. Agent
of change, adalah seorang atau sekelompok orang yang memimpin masyarakat dalam
merubah sistem sosial yang ada. Tentunya agent of change ini sudah mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin adanya suatu perubahan. Agent of
change selalu mengawasi jalannya pe-i rubahan yang dikehendaki atau
direncanakan itu.
Sedangkan perubahan sosial yang tidak
direncanakan adalah
terjadinya perubahan-perubahan yang tidak direncanakan atau dikehendaki, dan
terjadi diluar pengawasan masyarakat dan dapat menimbulkan akibat-akibat sosial
yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya, terjadinya musim kemarau yang
berkepanjangan dan berakibat sulitnya mendapatkan penghasilan yang cukup hingga
membuat banyak anggota masyarakat nekat melakukan tindakan-tindakan kriminal,
hanya agar dapat memenuhi kelangsungan hidupnya.
Perubahan yang dikehendaki dapat timbul sebagai suatu reaksi
terhadap perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi pada waktu
sebelumnya, baik itu merupakan perubahan yang direncanakan ataupun tidak
direncanakan. Terjadinya suatu perubahan yang direncanakan, maka perubahan
berikutnya merupakan perkembangan selanjutnya, hingga merupakan suatu proses. Tetapi,
bila sebelumnya telah terjadi perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki, maka
perubahan yang dikehendaki dapat dianggap sebagai pengakuan terhadap
perubahan-perubahan sebelumnya, hingga dapat diterima oleh masyarakat luas.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
A. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat
Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll.
3. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.
Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:
a. kelompok sosial
b. stratifikasi sosial
c. lembaga-lembaga sosial
d. interaksi sosial
B. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
b. Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat
c. Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.
Faktor Intern antara lain:
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
2) Adanya Penemuan Baru: Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada, Invention : penyempurnaan penemuan baru, Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
3) Konflik yang terjadii dalam masyarakat
4) Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1) perubahan alam
2) peperangan
3) pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.
Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
C. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a) kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain
ex; suku-suku bangsa yang masih di pedalaman
b) pendidikan yang terbelakang
c) masyarakat yang bersikap tradisional ; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif
d) adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)
Ex: kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup susah
e) ketakutan akan terjadi disintegrasi
f) prasangka buruk terhadap unsure budaya asing
g) hambatan ideologis, Ex : adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dll
Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya:
a) Akulturasi
b) Asimilasi
c) Difusi
d) Discovery
e) Invention
f) Inovasi
g) Modernisasi: adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara wajar di tengah-tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa ini
h) Globalisasi: adalah suatu system atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau Negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu Negara dengan Negara lain dalam hal teknologi komunikasi.
D. Dampak perubahan social budaya :
1. Dampak Negatif Modernisasi
a. sikap materialistic : orang lebih mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas diri
b. sikap individualistic: memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang lain
c. sikap konsumerisme: sikap hidup yang boros / konsumtif
d. kesenjangan social ekonomi : timbulnya pelapisan social yang kuat ant yang kaya dengan yang miskin
e. pencemaran / kerusakan lingkungan alam
f. kriminalitas
g. kenakalan remaja
2. Dampak Negatif Globalisasi
a. Unsur-unsur budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup free sex, semakin maraknya pornoaksi.
3. Dampak positif Globalisasi
a. cepat masuknya budaya asing yang memperkaya budaya Indonesia
b. Perubahan pola pikir tradisional menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis
c. Munculnya sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras
d. Munculnya pola pembagian kerja antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku diskriminasi terhadap perempuan
e. Berkembangnya ilmu pengetahuan
f. Berkembangnya cara berpikir kritis,
Pengertian
Perubahan Sosial Menurut Para Ahli[sunting | sunting sumber]
Definisi dan pengertian tentang
perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut[3] :
Gillin
Perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang
telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi,kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi,
maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
Emile
Durkheim
Perubahan
sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas
mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas
organistik.
Kingsley
Davis
Mac
Iver
Perubahan
sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social
relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial
William
F. Ogburn
Perubahan
sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material
maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial
Raja
Perubahan
sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.
Tidak semua gejala-gejala
sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial,
gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara
lain:[4]
1.
Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka
mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
2.
Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga
sosial lainnya.
3.
Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya
disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4.
Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal
balik yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar